TUGAS SOFTSKILL 3
NILAI EKUIVALEN
Nilai Ekuivalen
Istilah-istilah
yang digunakan pada nilai ekuivalen dan penjelasannya :
1. Pv =
Present Value (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang atau present
value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang.
2. Fv =
Future Value (Nilai yang akan datang)
Nilai yang akan datang atau
future value adalah nilai uang di massa yang akan datang dengan tingkat bunga
tertentu.
3. An =
Anuity
Merupakan suatu rangkaian
pembayaran atau penerimaan secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta
dibayarkan setiap masa tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian
pokok pinjaman serta bunganya.
4. I =
Bunga (i = interest / suku bunga)
Bunga (Interest) adalah
tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan
pembayaran dari yang seharusnya.
5. n =
Tahun ke-
6. P0 =
pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
7. SI =
Simple interest dalam rupiah
Metode yang
digunakan pada setiap istilah :
Pengertian Payback
Period :
Periode “Payback” menunjukkan
berapa lamanya ( dalam beberapa tahun ) pengembalian suatu investasi, suatu
proyek atau usaha, dengan memperhatikan teknik penilaian terhadap jangka waktu
tertentu.
Periode “Payback” menunjukkan
perbandingan antara “initial investment” dengan aliran
kas tahunan, dengan rumus sebagai berikut :
Jangka waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan –
penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur
kecepatan kembalinya dana investasi.
Kelebihan dan
Kelemahan Payback Method
Kelebihan Payback Method :
1) Digunakan untuk
mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan
resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat digunakan
untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan
resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu
pengembaliannya cepat.
3) Cukup sederhana
untuk memilih usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method :
1) Tidak memperhatikan
nilai waktu dari uang.
2) Tidak
memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3) Tidak memperhatikan
arus kas setelah periode pengembalian tercapai.
Rumus periode
pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
n
= Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi
mula-mula
a
= Jumlah investasi mula-mula
b
= Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c
= Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode
pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
· Periode pengembalian
lebih cepat : layak
· Periode pengembalian
lebih lama : tidak layak
· Jika usulan proyek
investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang
dipilih
Contoh kasus
arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek
investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode
pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus kas pertahun
adalah :
· Tahun 1 RP. 300 juta
· Tahun 2 Rp. 250 juta
· Tahun 3 Rp. 200 juta
· Tahun 4 Rp. 150 juta
· Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas
kumulatif
Tahun
|
Arus kas
|
Arus kas kumulatif
|
1
|
300.000.000
|
300.000.000
|
2
|
250.000.000
|
550.000.000
|
3
|
200.000.000
|
750.000.000
|
4
|
150.000.000
|
900.000.000
|
5
|
100.000.000
|
1.000.000.000
|
= 2,25 tahun atau 2
tahun 3 bulan
v Periode pengembalian
lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi
ini di tolak
Definisi
Tingkat pengembalian investasi yang
dihitung dengan mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi
dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi. Tingkat pengembalian
rata-rata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada
tahun tertentu; itu hanya jaminan yang kembali rata-rata
untuk tingkat rata-rata kembali.
average rate of
return dapat dihitung dengan
Keuntungan neto
tahunan / nilai investasi awal = nett income / initial investment
Penilaian investasi dengan
metode Average Rate of Return didasarkan pada jumlah keuntungan bersih sesudah
pajak.
Fungsi/Rumus
AVERAGE RATE OF RETURN ( ARR ) :
Average Earning After Tax
ARR = ———————————————
Metode Average Rate of Return
Metode Average Rate of
Return
-Metode Payback
-Metode Net Present Value
-Metode Internal Rate of Return
-Metode Profitability Index
-Metode Net Present Value
-Metode Internal Rate of Return
-Metode Profitability Index
- Metode masa
pengembalian investasi
merupakan teknik penilaian
terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap
tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah
dengan penyusutan.
- Metode
net present value
NPV adalah selisih antara present value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang.
Untuk menghitung nilai
sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Menghitung selisih nilai
sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun.
NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 +… Kas thn. n
(1+ i ) 1 (1+ i ) 2 (1+ i ) n
dimana i adalah suku bunga
bank.
Proyek dinilai layak jika
NPV=positif.
- Metode
profitability index
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima
sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Nilai tunai penerimaan
sesudah investasi awal
PI = Investasi awal
- Metode
internal rate of return
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan
persent value biaya sama dengan present value nilai terminal, dimana nilai
terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
Nilai terminal S CIFt (1
+ k ) n-t
PV Biaya = (1 + MIRR )n (1
+ MIRR )n
dimana:
CIF t : aliran kas masuk
pada periode t
MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal
proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future
value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return
diinginkan.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
1. Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Menitik
beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari
investasi
3. Merupakan
pendekatan jangka pendek.
ARR yang paling
sering digunakan secara internal ketika memilih proyek.Hal ini juga dapat
digunakan untuk mengukur kinerja proyek dan anak perusahaan dalam sebuah organisasi.Hal
ini jarang digunakan oleh investor,dan tidak boleh digunakan sama
sekali,karena:
1. Arus
kas lebih penting untuk investor,dan ARR didasarkan pada
angka-angka yang termasuk non-tunai item
2. ARR
tidak memperhitungakan nilai waktu dari uang-nilai arus kas tidak
berkurang dengan waktu sperti halnya NPV dan IRR
3. Ini
tidak menyesuaikan resiko lebih besar untuk perkiraan jangka panjang
4. Ada
alternative yang lebih baik yang tidak signifikan lebih sulit untuk menghitung
NET PRESENT
VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan
memperhatikan time value of money.
Rumus time value
of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh
karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa
nilainya jika kita terima sekarang.
|
Contoh
kasus:
A pada hari ini
mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan
selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut,
yaitu :
1. Deposito 12
bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah
lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun
dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas
sekarang dan dijual akhir tahun.
Agar dapat lebih
mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih
nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan
kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan
investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun
kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.
NPV merupakan
hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil
investasi.
Rumus untuk
menghitung Present Value adalah :
PV = C1 / (1 +
r)
Dimana C1 = Uang
yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount
rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat
pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.
Sedangkan rumus
untuk menghitung NPV adalah :
NPV = C0 + ( C1
/ (1 + r))
Dimana C0 =
Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka
menggunakan bilangan negatif).
Untuk menghitung
NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya
ambil dari tingkat bunga tabungan.
Jadi ,
NPV Deposito =
(-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) +
103,85 juta
= 3,85 juta
Lumayan juga nih
hasilnya.
Untuk menghitung
NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.
NPV Rumah = (-
100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) +
133,93 jt
= 43,93 jt
Wow, makin kaya
aja keliatannya.
Untuk menghitung
NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store
of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.
NPV Emas = (-
100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00))
= 0 jt
Untuk berikutnya
mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober
1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan
penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah
20%/thn.
Jadi
penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :
NPV Emas = (
-100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) +
120 jt
= 20 jt
Internal Rate
of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga
yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jika IRR lebih
besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Kelebihan
:
· Memperhatikan
nilai waktu dari uang
· Menggunakan
arus kas sebagai dasar perhitungan
· Hasilnya
dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat
perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.
Kekurangan:
· Perhitungan
lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial
and error).
· Tidak
membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak
menghasilkan IRR sama sekali.
Contoh Kasus :
Ekuivalen nilai sekarang
Sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan
peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun
selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp
40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth
analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
NPV = 40.000.000(P/F,12%,8)
– 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV = 40.000.000(0.40388) –
1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Oleh karena NPV yang
diperolehØ < 0, maka pembelian peralatan tersebut tidak menguntungkan.
Ekuvalen Nilai
Tahunan
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi
saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang
akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit,
misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk
parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
Rate = 8%
Nper = 20
Pmt = 0, tidak ada angsuran
yang dikeluarkan tiap tahunnya
Pv = -50000000, minus
sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
Type = 0
Dari masukan diatas maka
akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung
dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000, bunga bank
pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi,
berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan
fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut
:
Rate = 6%/12, dibagi 12
karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
Nper = 20×12 = 240, dikali
12 karena angsuran dilakukan per bulan
Pmt = -250000, nilai yang
ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
Pv = -50000000, minus
sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
Type = 0
Dari masukan diatas maka
akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan
dalam penggunakan fungsi fv adalah satuan untuk parameter rate, nper dan pmt
haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang
bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar